Senin, 12 November 2007

Gigitan Maut Nyamuk Belang

Sore itu, bunga (nama samaran) terlihat terbaring lemah. Wajahnya pucat. Di sisi bangsal tidurnya, tergayut sebuah botol impus. Sesekali, bibir bocah lima tahunan itu terlihat mengerang. Uhhh..uhhh..Sakittt..Bundaaa..

" Maaf Nak, Bunga masih sakit. Panasnya masih tinggi. Jadi, dimohon untuk tidak terlalu ramai disini. Bisa-bisa dia menangis lantaran tak tahan pengap dan panas," ucap Monik (nama pinjaman), ibundanya yang setia menemani. Pemandangan ini tanpa sengaja terlihat oleh penulis disalah satu Rumah Sakit di Kota Padang. " Bunga menderita demam berdarah. Dan sudah, 3 hari dirawat disini. Jangan tersinggung ya, kalau saya minta agak sedikit menjauh. Kasihan si Bunga," lirih Monik.

Demam Berdarah. Lagi-lagi wabah demam akibat gigitan maut nyamuk kaki belang ini menyerang masyarakat. Sepertinya, tiap tahun ratusan (mungkin) orang ditengarai terserang dan mengalami penderitaan seperti dialami Bunga. Siapa yang menduga, kalau gara-gara gigitan seekor nyamuk kecil bisa berakibat fatal. Apalagi kalau nyamuk dengan kaki berwarna belang-belang putih di kaki.

Dipastikan,dalam beberapa hari kemudian, gejala demam akan melanda. Dengan tanda-tanda: demam tinggi. Tak lama, kondisi fisik pun diyakini bakal menurun dan melemah. Kalau dibiarkan, justru akan lebih parah dan fatal.

Khusus Sumbar, wabah ini terlihat kembali mulai menggurita. Parah lagi, Sumbar diyakini dapat tergolong daerah "merah" demam berdarah. Gawat ! Keterangan tersebut dikemukakan salah seorang anggota Tim Kelompok Kerja (Pokja Khusus Pemberantasan DBD) asal Sumbar, H Syamsir BA. Lelaki paruh baya yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Sumbar tadi menyebut, di Sumbar ada 5 Kabupaten/Kota yang dikategorikan Endemis. Yakni: Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padangpariaman, Kota Bikittinggi dan Kota Pariaman.

Dengan dinyatakannya lima daerah tingkat dua tadi sebagai daerah endemis demam berdarah dengue (DBD), pihak pemprov dan pemkab/pemko setempat diharapkan bisa memberikan perhatian lebis serius lagi terhadap wabah tersebut. "Tidak ada cara lain, keseriusan pemerintah baik tingkat satu maupun dua sangat diharapkan. Tanpa adanya keseriusan, maka mustahil wabah tersebut bisa dihentikan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan berbagai gerakan moral untuk menghindarkan masyarakat dari wabah yang mematikan tersebut," terang Syamsir kala itu kepada wartawan di DPRD Sumbar.

Dari data dibeberkan tim pokja tadi; Kota Padang (1192 kasus), Pariaman (12 kasus), Bukittinggi (16 kasus), Padang Panjang (5 kasus), Solok (7 kasus), Sawahlunto (4 kasus), Kabupaten Pesisir Selatan (16 kasus), Padangpariaman (12 kasus), Sawahlunto Sijunjung (1 kasus), Solok (2 kasus), Tanah Datar (43 kasus) dan Dharmasraya (4 kasus). Sedangkan korban meninggal: 12 orang di Kota Padang dan 1 orang di Dharmasraya.

Bukti ini secara langsung telah memberikan sinyal supaya bisa sepenuhnya memberikan proteksi kepada masyarakat. Perbanyak penyuluhan kepada warga. Terutama pentingnya langkah-langkah hidup sehat. Demi satu harapan (bersama) Sumbar terbebas dari Zona Merah Nyamuk Belang.(*)

Tidak ada komentar: